Kepercayaan diungkapkan dalam berbagai bentuk
misalnya tentang suatu adat, nilai, dan upacara. Disamping kepercayaan akan
adanya sang pencipta, masyarakat juga percaya tentang roh-roh jahat yang
sewaktu-waktu akan mengganggu ketentraman hidup manusia. Agar terhindar dari
roh-roh jahat maka masyarakat berusaha untuk tidak mengganggu dan menghindar
dari apa-apa yang menjadi munculnya kegiatan tersebut.
Saya akan membahas kepercayaan yang dimiliki oleh
masyarakat nelayan di Muarareja, Tegal, Jawa Tengah yaitu upacara sedekah laut.
Upacara ini dilakukan secara ramai dan besar-besaran dilakukan oleh masyarakat
desa. Bertujuan untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa agar kegiatan nelayan
dapat mendatangkan rejeki yang melimpah, agar diberi keselamatan dan kelancaran.
Upacara sedekah laut diadakan setahun sekali yaitu
pada bulan sapar (menurut kalender jawa). Kegiatan utama upacara sedekah laut
adalah menabur sesaji di tengah laut, yang ditujukan kepada Yang Maha Kuasa dan
para leluhur juga dipercaya dapat menjaga dari segala ancaman marabahya yang
akan mereka alami.
Penaruhan sesaji ketengah laut dilakukan oleh
rombongan perahu hias, sebelumnya perahu itu dihias dipinggir pantai. Setelah
persiapan sesaji dan perahu yang sudah dihias siap, dibawalah perahu ke tengah
laut dengan jarak antara 2 km dari garis pantai, dengan didahului pembacaan doa
oleh dalang sebagai pemimpin upacara, setelah itu sesaji ditebar dan bersorak
rianglah para peserta upacara secara beramai-ramai.
Para pihak yang mengikuti atau terlibat secara langsung
dalam upacara adat tersebut adalah para keluarga nelayan, pemilik perahu,
beserta anak buahnya dan aparat desa setempat.
Sesaji yang dipersembahkan kepada Yang Maha Kuasa
dan roh leluhur antara lain berisikan berbagai makanan, buah-buahan, wewangian,
bunga-bungaan, minuman dan kepala kerbau serta kepala kambing. Semua
buah-buahan tersebut ditaruh disuatu tempat yang berukuran 2 meter persegi,
yang dinamakan ancak.
Untuk menghindari terjadinya suatu yang tidak
diinginkan, segenap peserta upacara tersebut terutama yang ikut melaut tidak
boleh mengeluarkan kata-kata kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar